Rabu, 21 Maret 2012

The Power of "Man Jadda Wa Jadda"

Satu lagi nih, karya anak negeri yang membanggakan....
Jika sekarang ada yang mengatakan kata man jadda wa jadda, pasti teringat kepada salah satu buku, yaitu : Negeri 5 Menara. Negeri 5 Menara merupakan novel fenomenal karangan Anwar Fuadi. Negeri 5 menara merupakan kisah nyata perjalanan Alif, lelaki asal minang yang setelah lulus sekolah menengah pertama melanjutkan ke pondok pesantren gontor atas dasar keinginan orang tuanya. Dimana di pondok pesantren itu Alif menemukan "mantra sakti" man jadda wa jadda.
Siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Itulah maksud dari man jadda wa jadda.Kalimat itu terdengar simpel, namun memberikan efek besar pada kehidupan alif dan kelima temannya, Baso, Atang, Said, Raja, Dulmajid. Keenam siswa pondok pesantren ini dikenal dengan sebutan "sohibul menara" karena sering mendatangi menara tinggi di pondok pesantrennya.

Novel ini pun telah diangkat ke layar lebar pada awal bulan Maret, dan peminatnya? WOW! Luar biasa. Baru dua hari diputar di bioskop, penontonnya sudah mencapai 50.000 orang, dan setelah 16 pemutaran film, telah menyedot setengah juta penonton. Film ini bukan hanya memberi gambaran mengenai pesantren, namun pesan utama dalam film ini tersalurkan. Dimana keenam pemeran film disini mampu meraih mimpinya menuju 5 menara tertinggi di dunia. Melalui film ini kita dapat belajar bagaimana besarnya efek kekuatan impian dan tekad yang bulat untuk mewujudkannya, dan dalam film ini, ditunjukkan bahwa keenam sohibul menara ini mampu melanjutkan pendidikannya ke tempat yang diimpikan.

Bagi generasi muda Indonesia, membaca atau menonton film ini sangat saya sarankan untuk memberi semangat berjuang dan tidak pernah menyerah akan keaadaan. Setiap orang berhak mempunyai mimpi setinggi apapun, ingatlah! Tuhan Maha Mendengar.

"If you can dream it, you can do it" Walt Disney

3 komentar:

  1. Negeri5 mmenara emg bagus bukunya .
    soal blog , penuh kata2 motivasi blognya bagus ,

    BalasHapus
  2. Novelnya emang bagus buanget , filmnya juga .
    terima kasih ya .

    BalasHapus
  3. Setuju kalo dibilang novelnya bagus. Ditunggu tulisan tentang novel yg kedua, ranah 3 warna.

    BalasHapus